Ransomware Protection: Cara Melindungi Storage dari Serangan Penyanderaan Data

Ransomware adalah salah satu ancaman siber paling berbahaya saat ini karena dapat “menyandera” data dengan cara mengenkripsinya sehingga tidak bisa dibuka. Jika data pada storage terkunci oleh ransomware, perusahaan, instansi, maupun pengguna pribadi bisa mengalami kerugian besar, mulai dari hilangnya data penting hingga berhentinya aktivitas operasional. Oleh karena itu, perlindungan storage dari serangan ransomware menjadi langkah wajib untuk menjaga keamanan dan keberlangsungan sistem.

Apa Itu Ransomware dan Mengapa Storage Rentan?

Ransomware adalah jenis malware yang bekerja dengan mengunci atau mengenkripsi file sehingga korban tidak bisa membukanya. Penjahat siber kemudian menuntut tebusan agar data dapat dipulihkan. Storage—baik NAS, server, maupun cloud—menjadi target menarik karena menyimpan kumpulan data penting dalam jumlah besar. Jika storage diserang, dampaknya bisa lebih luas dibandingkan serangan pada satu komputer saja.

Cara Kerja Ransomware Secara Sederhana

Ransomware biasanya masuk melalui email phishing, file unduhan, atau jaringan yang tidak aman. Setelah berhasil masuk, ransomware akan menyebar dan mencari folder atau perangkat penyimpanan yang terhubung, termasuk NAS dan server. Semua file yang ditemukan akan dienkripsi sampai pengguna tidak bisa membukanya, lalu muncul pesan tebusan dari pelaku kejahatan.

Pentingnya Perlindungan Storage dari Ransomware

Storage adalah pusat penyimpanan data yang digunakan banyak aplikasi dan pengguna. Jika storage terinfeksi, maka seluruh pengguna dan sistem di dalam jaringan ikut terkena dampaknya. Melindungi storage bukan hanya soal keamanan file, tetapi juga menjaga bisnis tetap berjalan dan mencegah kerugian finansial yang besar.

Strategi Perlindungan Storage dari Ransomware

Melindungi storage dari ransomware membutuhkan kombinasi teknologi, kebiasaan pengguna, dan pengaturan yang tepat. Dengan menerapkan strategi berikut, risiko serangan dapat ditekan secara signifikan dan data tetap aman meskipun terjadi percobaan penyanderaan.

  1. Gunakan Backup Berkala dengan Metode 3-2-1 Backup adalah senjata paling penting melawan ransomware. Dengan metode 3-2-1, Anda menyimpan 3 salinan data, di 2 media berbeda, dan 1 salinan berada di lokasi terpisah atau offline. Jika storage diserang, Anda tetap memiliki data cadangan yang aman dan tidak perlu membayar tebusan.

  2. Aktifkan Fitur Snapshot pada Storage
    Snapshot adalah fitur yang membuat “foto” kondisi data pada waktu tertentu. Jika terjadi serangan, Anda dapat mengembalikan data ke snapshot sebelum file terkunci ransomware. Snapshot bekerja cepat dan tidak memerlukan ruang besar sehingga sangat efektif sebagai perlindungan awal.
  3. Gunakan Sistem Anti-Ransomware atau Antivirus Modern
    Banyak perangkat NAS dan storage modern dilengkapi fitur anti-ransomware yang mendeteksi aktivitas mencurigakan, seperti perubahan file yang terlalu cepat atau pola enkripsi massal. Sistem ini dapat menghentikan proses serangan sebelum kerusakan terjadi.
  4. Batasi Akses dan Gunakan Hak Pengguna yang Tepat
    Biasakan memberi akses data sesuai kebutuhan. Jangan memberikan hak “admin” kepada semua orang. Dengan membatasi akses, Anda mencegah ransomware menyebar secara luas, terutama jika akun tertentu mengalami kebocoran atau digunakan untuk menyebarkan malware.
  5. Perbarui Sistem dan Aplikasi secara Rutin
    Perangkat storage yang tidak pernah diperbarui memiliki celah keamanan yang mudah dipanfaatkan peretas. Update firmware, aplikasi, dan sistem operasi adalah cara sederhana namun sangat penting untuk menutup potensi kerentanan yang dapat dimanfaatkan ransomware.
  6. Edukasi Pengguna tentang Ancaman Ransomware
    Sebagian besar serangan ransomware dimulai dari kesalahan pengguna, seperti membuka lampiran email yang mencurigakan. Dengan edukasi rutin, pengguna dapat mengenali tanda-tanda ancaman seperti phishing, file mencurigakan, atau tautan palsu sehingga serangan bisa dicegah sejak awal.

Kesimpulan

Melindungi storage dari ransomware bukanlah tugas yang rumit jika dilakukan secara konsisten. Dengan menerapkan backup 3-2-1, memanfaatkan fitur snapshot, mengaktifkan sistem anti-ransomware, membatasi akses, serta meningkatkan edukasi pengguna, risiko serangan bisa ditekan secara signifikan. Ransomware memang ancaman serius, tetapi dengan langkah perlindungan yang tepat, data Anda tetap aman dan operasional tetap berjalan tanpa gangguan.

Back To Top